Nomor Katalog | : | 4101002.34 |
Nomor Publikasi | : | 34.522.13.14 |
ISSN/ISBN | : | - |
Frekuensi Terbit | : | Tahunan |
Tanggal Rilis | : | 14 April 2013 |
Tanggal Revisi | : | 23 Januari 2020 |
Bahasa | : | Indonesia dan Inggris |
Ukuran File | : | 2.49 MB |
Abstraksi
Publikasi StatistikKesejahteraan Rakyat D.I. Yogyakarta 2012 merupakan publikasi tahunan yangditerbitkan Badan Pusat Statistik Provinsi D.I Yogyakarta. Publikasi ini menyajikaninformasi statistik mengenai keadaan sosial ekonomi hasil Survei Sosial EkonomiNasional (SUSENAS) 2012 di D.I. Yogyakarta. Data disajikan dalam bentuk tabelpersentase dan grafik menurut kabupaten/kota. Pada beberapa tabel ulasan, datayang disajikan dibedakan menurut jenis kelamin untuk melihat ada tidaknyaperbedaan gender pada aspek tertentu.Aspek sosial demografi yang disajikan dalam publikasi ini meliputi aspekkependudukan, fertilitas dan keluarga berencana, balita dan kesehatan,pendidikan, perumahan dan permukiman, konsumsi/pengeluaran dan keadaan sosialekonomi rumah tangga lainnya. Gambaran pokok mengenai aspek-aspek tersebutdiuraikan sebagai berikut:Sebanyak 22,30 persen penduduk D.I. Yogyakarta berusia muda (0-14 tahun), 68,42 persen berusia produktif (15-64 tahun), dan 9,27 persen berumur 65 tahun lebih, sehingga diperoleh angka ketergantungan (dependency ratio) penduduk D.I. Yogyakarta sebesar 46,15.Persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan selama sebulan yang lalu sebanyak 38,29 persen. Dari jumlah tersebut, keluhan yang paling banyak dialami adalah batuk sebesar 47,36 persen dan pilek sebesar 43,71 persen.Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 6,51 persen. Angka persentase terendah terdapat di Kota Yogyakarta yaitu 1,53 persen, sedangkan yang tertinggi di Kabupaten Gunungkidul yaitu sebesar 13,94 persen.Alat/cara KB yang paling banyak digunakan adalah suntikan sebesar 43,71 persen. Sedangkan pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi pria (MOP dan Kondom) hanya sebesar 4,69 persen.Rumah tangga pada umumnya menempati rumah dengan rata-rata luas lantai 50-99 m², yaitu sebesar 44,64 persen. Persentase pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan 42,44 persen dan bukan makanan sebesar 57,56 persen.