Statistik Kesejahteraan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta 2013
Nomor Katalog : 4101002.34
Nomor Publikasi : 34522.14.20
ISSN / ISBN : 978-602-1392-12-6
Tanggal Rilis : 2015-04-15
Ukuran File : 2 MB
Abstraksi
Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat D.I. Yogyakarta 2013 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta. Publikasi ini menyajikan informasi statistik mengenai keadaan sosial ekonomi hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2013 di D.I. Yogyakarta. Data disajikan dalam bentuk tabel persentase dan grafik menurut kabupaten/kota. Pada beberapa tabel ulasan, data yang disajikan dibedakan juga menurut jenis kelamin untuk melihat ada tidaknya perbedaan gender pada aspek tertentu.Beberapa aspek sosial demografi yang disajikan dalam publikasi ini meliputi aspekkependudukan, kesehatan, pendidikan, fertilitas dan keluarga berencana, perumahan dan konsumsi/pengeluaran. Beberapa gambaran pokok mengenai aspek-aspek tersebut diuraikan sebagai berikut:Sebanyak 21,97 persen penduduk Daerah IstimewaYogyakarta berusia muda (0-14 tahun), 68,78 persen berusia produktif (15-64 tahun), dan 9,26 persen berumur 65 tahun lebih, sehingga diperoleh angka ketergantungan (dependency ratio) penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 45,40.Persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan selama sebulan yang lalu sebesar 40,50 persen. Keluhan yang paling banyak dialami penduduk adalah batuk sebesar 45,84 persen dan pilek sebesar 42,52 persen.Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang tidak/belum pernah sekolah adalah 6,20 persen. Angka persentase terendah terdapat di Kota Yogyakarta yaitu 1,58 persen, sedangkan yang tertinggi di Kabupaten Gunungkidul yaitu sebesar 12,99 persen.Alat/cara KB yang paling banyak digunakan adalah suntikan (44,09 persen). Sedangkan pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi pria (MOP dan Kondom) hanya 5,27 persen.Rumah tangga pada umumnya menempati rumah dengan rata-rata luas lantai seluas 50 – 99 m², yaitu sebesar 43,39 persen.Persentase pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan 46,95 persen dan bukan makanan sebesar 53,05 persen.