Indikator Pertanian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2013-2017
Nomor Katalog : 5102001.34
Nomor Publikasi : 34530.1804
Tanggal Rilis : 2018-11-22
Ukuran File : 5.29 MB
Abstraksi
Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sektor ini memiliki kontribusi terbesar ketiga setelah sektor industri pengolahan serta sektor akomodasi dan penyediaan makan minum dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). fluktuasi nilai tambah dari sektor ini sangat berpengaruh terhadap total PDRB Daerah Istimewa Yogyakarta. Kontribusi yang cukup besar ini utamanya berasal dari produksi tanaman pangan dan hortikultura yang mencapai 5,28 persen terhadap PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2017. Pertambahan penduduk dan perubahan struktur perekonomian menyebabkan adanya peralihan fungsi lahan dari lahan sawah ke lahan bukan sawah. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas lahan sawah pada tahun 2017 turun sebesar 5,10 persen. Beberapa komoditas tanaman pangan pada tahun 2017 yang mengalami penurunan produksi adalah padi sawah, dan kedelai. Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan produksi adalah padi ladang, jagung, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, dan cantel. Produksi pada komoditas padi secara umum mengalami penurunan sebesar 0,18 persen. Secara umum pada tahun 2017 populasi kelompok ternak besar mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen dibanding tahun 2016. Hal yang sama terjadi untuk kelompok ternak kecil di tahun 2017 populasinya mengalami kenaikan yaitu sebesar 3,15 persen. Kenaikan terbesar terjadi pada babi yaitu sebesar 21,11 persen. Populasi unggas mengalami penurunan 6,27 persen.Perkembangan produksi ikan tahun 2017 di Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum mengalami kenaikan jika dibanding tahun 2016 yaitu sebesar 10,97 persen. kenaikan terbesar terjadi pada produksi budidaya ikan di sawah sebesar 20,02 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada penangkapan ikan yakni 1,96 persen.