Release Date | : | November 7, 2011 |
File Size | : | 0.35 MB |
Abstract
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada triwulan III tahun 2011yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat sebesar 7,96 persen terhadap triwulan II 2011 (q-to-q). Pertumbuhan ini terjadi karena peningkatan sektor jasa-jasa 13,89 persen, sektor pertanian mencapai 15,76 persen, serta sektor perdagangan sebesar 6,88 persen. Sektor jasa-jasa mengalami peningkatan dengan adanya gaji ke-13 untuk para PNS dan TNI/POLRI. Sektor pertanian juga meningkat karena adanya peningkatan yang cukup tinggi pada sub sektor perkebunan, seperti tembakau, sedangkan sektor perdagangan meningkat karena momen lebaran.Sektor jasa-jasa, sektor pertanian serta sektor perdagangan memberikan andil positif terbesar (2,42%, 2,28% dan 1,47%) terhadap pertumbuhan PDRB triwulan III 2011, sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih memberikan andil negatif (-0,03%).PDRB Provinsi DIY pada triwulan III 2011 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,27 persen. Hal ini terutama didorong oleh sektor jasa-jasa meningkat pesat sebesar 17,00 persen, terkait adanya gaji ke-13 untuk para PNS dan TNI/POLRI, sedangkan gaji ke-13 tersebut pada tahun 2010 dicairkan pada triwulan II.Secara kumulatif (c-to-c), dari triwulan I 2011 sampai dengan triwulan III 2011 pertumbuhan ekonomi DIY mencapai 5,14 persen. Pertumbuhan tersebut terutama karena sektor jasa-jasa dan sektor industri pengolahan yang meningkat masing-masing sebesar 7,16 persen dan 8,75 persen. Sebaliknya, sektor pertanian justru memberi andil pertumbuhan negatif karena mengalami kontraksi hingga sebesar 1,05 persen.Nilai nominal PDRB Provinsi DIY (atas dasar harga berlaku) pada triwulan III 2011 mencapai Rp 13,51 triliun dan nilai riil (atas dasar harga konstan 2000) sebesar Rp 5,74 triliun.Sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar dalam perekonomian Provinsi DIY pada triwulan III 2011adalah sektor jasa-jasa yaitu sebesar 21,35 persen, kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,05 persen; sedangkan sektor pertambangan dan penggalian mempunyai peranan terkecil yaitu 0,68 persen.Pada sisi penggunaan, seluruh komponen penggunaan pada triwulan III 2011 meningkat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Peningkatan terbesar terjadi pada pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 15,78 persen dan pembentukan modal tetap bruto/PMTB (investasi fisik) sebesar 9,76 persen.Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2010 (y-on-y), pertumbuhan terbesar terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 23,48 persen; kemudian pengeluaran konsumsi rumahtangga meningkat sebesar 5,62 persen.Sumber pertumbuhan secara kumulatif (c-to-c) terutama oleh pengeluaran konsumsi rumahtangga yang tumbuh sebesar 7,10 persen, konsumsi pemerintah 6,36 persen dan investasi fisik 3,66 persen.