Bantu kami melayani Anda dengan lebih baik. Ayo ikut berpartisipasi dalam SURVEI KEBUTUHAN DATA 2024. Isi survei pada link berikut https://s.bps.go.id/skd2024-bpsdiy. Jawaban Anda, Membantu Meningkatkan Pelayanan Kami

«« Jam Layanan Pelayanan Statistik Terpadu (PST) Senin - Kamis 08.00 - 15.00 WIB, Jum'at 08.00 - 15.30 WIB ««

«« Layanan Online BPS : email - pst3400@bps.go.id, WA - 0821 8055 3400, livechat : klik pojok kanan bawah website ini ««

Perkembangan Ekspor dan Impor Daerah Istimewa Yogyakarta, Februari 2022

Unduh Berita Resmi Statistik Unduh Bahan Tayang Unduh Infografis

Tanggal Rilis	:	1 April 2022
Ukuran File	:	5.72 MB

Abstraksi

Nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Februari 2022 mencapai US$47,2 juta atau turun 8,88 persen dibanding Januari 2022. Dibanding Februari 2021 nilai ekspor naik sebesar 2,39 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Januari–Februari 2022 mencapai US$99,0 juta atau naik 16,33 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Ekspor Februari 2022 terbesar adalah ke Amerika Serikat yaitu US$19,7 juta, disusul Jerman US$4,5 juta dan Jepang US$3,1 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 57,84 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa dan ASEAN masing-masing sebesar US$13,9 juta dan US$1,3 juta.
Peningkatan terbesar ekspor Februari 2022 terhadap Januari 2022 terjadi pada minyak atsiri,kosmetik wangi-wangian sebesar US$1,2 juta (92,31 persen). Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada barang-barang rajutan sebesar US$1,3 juta (22,03 persen).
Menurut sektor, ekspor hasil pertanian Februari 2022 turun 33,33 persen dibanding Januari 2022. Sementara, ekspor hasil industri pengolahan turun 8,74 persen. Dibanding Februari 2021, ekspor hasil pertanian naik 100,00 persen. Sementara ekspor hasil industri pengolahan naik 2,17 persen.
Menurut provinsi pelabuhan muat, ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta terbesar pada Februari 2022 dikirim melalui Jawa Tengah dengan nilai US$28,6 juta (60,59 persen), diikuti DKI Jakarta US$17,7 juta (37,50 persen) dan Jawa Timur US$0,9 juta (1,91 persen).

Berita Resmi Statistik Terkait