Indikator Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta 2009-2013
Nomor Katalog : 5102001.34
Nomor Publikasi : 34531.14.22
ISSN / ISBN : 0216-5155
Tanggal Rilis : 2015-04-15
Ukuran File : 1.86 MB
Abstraksi
Sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sektor ini memiliki kontribusi terbesar ketiga setelah sektor jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Oleh karena itu fluktuasi nilai tambah dari sektor ini sangat berpengaruh terhadap total PDRB Daerah Istimewa Yogyakarta. Kontribusi yang cukup besar ini utamanya berasal dari produksi tanaman bahan makanan yang mencapai 9,90 persen terhadap PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2013. Pertambahan penduduk dan perubahan struktur perekonomian menyebabkan adanya peralihan fungsi lahan dari lahan sawah ke lahan bukan sawah. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya luas lahan sawah pada tahun 2013 turun sebesar 0,07 persen. Beberapa komoditas tanaman pangan pada tahun 2013 yang mengalami kenaikan produksi adalah padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai, ubi jalar, dan cantel, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan produksi adalah kacang tanah, kacang hijau, dan ubi kayu. Kenaikan produksi pada komoditas padi secara umum sebesar 2,65 persen. Secara umum pada tahun 2013 populasi kelompok ternak besar mengalami penurunan sebesar 23,34 persen dibanding tahun 2012. Sementara itu untuk kelompok ternak kecil di tahun 2013 populasinya mengalami kenaikan yaitu sebesar 4,53 persen. Kenaikan terbesar terjadi pada babi yaitu sebesar 6,24 persen. Populasi unggas mengalami penurunan 2,12 persen. Perkembangan produksi ikan tahun 2013 di Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum mengalami kenaikan jika dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 19,63 persen. Kenaikan terbesar terjadi pada produksi ikan di tambak yang naik sebesar 35,74 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada produksi ikan di telaga yakni 53,81 persen.